Indonesia mendapatkan rating layak investasi alias investment grade oleh lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poor's. Dengan begitu, sektor properti akan terus mengalami peningkatan menyusul banyaknya investasi asing yang masuk, seperti disadur dari economy.okezone.com.
Managing Partner Strategic Advisory Group, Tommy H Bastamy mengatakan, dengan adanya investment grade, potensi terbesar properti yang akan tumbuh adalah sektor residential. Pasalnya, sektor residential baik itu yang high risk maupun middle low risk merupakan real demand yang akan menjadi kebutuhan utama dari para investor asing.
"Potensi terbesar masih di residential, itu bisa di high risk mapun middle risk karena itu real demand," ujarnya kepada Okezone, Rabu (31/5/2017)
Sementara sektor lainnya seperti retail dan pergudangan akan tumbuh seiring banyaknya brand-brand luar yang masuk ke Indonesia. Nasib sedikit berbeda justru dialami pada sektor perkantoran hingga perhotelan. Sektor ini diprediksi belum terlalu akan ekspansif meskipun Indonesia meraih investment grade.
"Saya lihat retail akan tumbuh juga akan tumbuh di mana Food and Beverage (F&B) dan brand-brand luar akan mendorong tumbuhnya sektor tersebut," kata Tommy.
"Sementara untuk perkantoran itu belum terlalu ekspansif, perhotelan juga melambat. Pokoknya yang on domestic market akan tumbuh dengan cepat," imbuhnya.
Share