Jakarta bahwa penjualan properti pada kuartal I 2017 bertumbuh 5 persen dibandingkan triwulan IV 2016. Pertumbuhan tersebut, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, terjadi di semua segmen di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Banten. "Tapi peningkatan paling besar di segmen menengah ke bawah, yakni di rumah Rp 300 jutaan. Dari sisi nilai penjualan, pertumbuhannya agak landai. Tapi dari unit naik tajam," kata Ali di Menara Bank Tabungan Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 12 April 2017 disadur dari TEMPO.CO.
Menurut Ali, penjualan properti mulai menemui titik balik pada kuartal III 2016 lalu. Berdasarkan hasil risetnya, volume unit properti yang terjual naik 11,8 persen setelah pada kuartal II 2016 turun 13,3 persen. Adapun pada kuartal IV 2016 penjualan properti tumbuh 12,5 persen. Untuk segmen menengah ke atas, menurut Ali, pertumbuhannya stagnan. Di segmen ini, harga properti juga mengalami koreksi. "Pada 2009-2012, harga properti menengah ke atas naik gila-gilaan, sekitar 50-60 persen setahun. Karena sudah kemahalan, terjadi koreksi sekitar 5-6 persen."
Ali menjelaskan, properti di segmen menengah ke atas bukannya tidak memiliki pembeli. Menurut dia, pasar di segmen tersebut masih wait and see untuk berinvestasi. "Apalagi nanti ada Pilkada. Tidak mau lagi investasi. Semestinya semester II 2017 akan naik," ujar Ali, Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung pernah mengatakan Penjualan properti tempat tinggal baik itu dalam bentuk rumah tapak maupun apartemen diperkirakan bakal terus melesat pada tahun 2017, atau meneruskan tren yang positif menjelang akhir tahun 2016.
“Properti kini adalah bisnis yang menarik," ucap Ignatius Untung, Jumat 27 Januari 2017. Berdasarkan data yang diolah Business Intelligent Rumah123 (portal penjualan properti) terlihat kenaikan nilai penjualan yang mencengangkan.
Share