Di tengah ketidakpastian ekonomi di Indonesia, sektor properti masih menjadi primadona investor untuk berinvestasi lantaran kenaikannya yang lebih besar dari inflasi. Meskipun suku bunga kredit sedang sangat rendah, selalu ada potensi kenaikan properti paling tidak 10-15%.
Dirangkum dari 99.co berikut 5 alasan kenapa harga properti selalu naik.
1.Inflasi
Setiap tahun pasti inflasi akan terjadi. Situasi di mana keadaan harga produk dan layanan mengalami kenaikan ini tentu bikin dompet makin tertekan. Inflasi tentu memengaruhi banyak hal seperti tingkat suku bunga, ongkos bahan bakar dan percepatan pinjaman kredit. Apalagi inflasi juga memengaruhi produk turunan properti seperti cat dan semen. Ini tentu berdampak pada sebuah properti yang Anda miliki
2.Tanah Menjadi Langka
Ya, betul sekali. Bumi memang hanya diciptakan sekali. Tanah, lambat laun akan langka dan sesuai dengan prinsip ekonomi, barang yang langka akan semakin mahal. Coba kita lahan di pusat kota Jakarta, pasti jarang bukan? Kalau pun ada pasti harganya selangit. Semua pembangunan kini mulai begerak ke pinggir dan akan terus ke pinggir.
3.Penduduk Terus Bertambah
Kalau Bumi diciptakan sekali, manusia diciptakan berkali-kali oleh Tuhan. Inilah yang menyebabkan penduduk manusi Bumi terus bertambah. Mereka tentunya butuh tempat tinggal dan ini menyebabkan tanah menjadi langka. Jika ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkun beberapa tahun ke depan atau berpuluh-puluhan tahun ke depan harga properti akan melejit.
4.Perilaku Para Investor
Orang tajir tentu memiliki cadangan dana yang berlimpah. Ketika ekonomi sedang sulit, mereka akan memborong semua properti karena harganya tentu bersahabat. Ketika ekonomi sudah membaik, mereka akan menjual kembali properti yang mereka beli dengan harga yang lebih mahal. Cuan seperti inilah yang mereka nikmati.
5.Perkembangan Kelas Menengah
Di setiap negara berkembang, kelas menengah akan terus tumbuh sejalan dengan roda ekonomi yang terus berputar. Karena itu, kelas menengah ini turut memanfaatkan peluang ekonomi seperti turunnya suku bunga pinjaman. Semakin pesat pertumbuhan jumlah kelas menengah dan keluarga berpenghasilan ganda, hal ini juga akan turut mempercepat siklus kenaikan harga properti.
Share