Tidak terasa 2 minggu lagi libur Natal telah tiba. Arti perayaan Natal akhir-akhir semakin jauh bergeser dari arti sebenarnya. Kita cenderung lebih ke arah sekadar hura-hura, pesta, dan belanja. Anak-anak lebih semangat karena mereka lebih mengharapkan mendapat kado Natal dari Santa Klaus atau Sinterklas daripada meresapi arti hari Natal itu sendiri.
Tradisi yang bergeser seperti ini bisa dimaklumi, dengan adanya berbagai pengaruh baik dari luar rumah maupun dari keluarga kita sendiri. Betapa kita juga sering lupa menanamkan akan makna penting hari perayaan Natal itu pada anak-anak, sehingga yang mereka tahu adalah Natal yang selalu identik dengan kado, hadiah, dan berbagai makanan dan minuman yang bisa mereka dapatkan di tanggal 25 Desember setiap tahunnya.
Oleh karena itu, mari kita ubah sedikit tradisi dan arti perayaan Natal yang sudah sedemikian jauh bergeser untuk kembali ke arti Natal yang hakiki.
1. Count down days to Christmas
Menghitung mundur hari menuju hari H perayaan Natal bisa kita manfaatkan untuk mengajarkan mengenai konsep waktu dan hitungan hari pada si kecil.
Buatlah rencana acara apa saja dan kegiatan apa saja yang bisa anda lakukan bersama si kecil, misalnya sejak 10 hari menjelang Natal. Buatlah agenda harian yang cukup besar misalnya dengan menggunakan kalender atau white board, dan minta si kecil untuk menyusun kegiatan apa saja yang bisa mereka lakukan bersama anda selama count down days to Christmas.
Dengan demikian, saat anda melaksanakan acara ataupun kegiatan setiap harinya, Anda bisa sambil mengajarkan si kecil bahwa kita sudah semakin dekat pada perayaan Natal.
2. Menulis surat
Menulis surat akan selalu menyenangkan untuk anak-anak. Karena itu, ajak mereka untuk menulis ucapan terima kasih pada nenek, kakek ataupun orang-orang lain yang berjasa pada mereka selama setahun terakhir. Misalnya pada penjual bakso di mana si kecil sering jajan, pada penjual buku sekolahnya, bahkan pada satpam sekolahnya. Surat terima kasih seperti ini tentu akan sangat berarti bagi mereka.
3. Memasak hidangan Natal bersama
Natal tak bisa lepas dari kue-kue kering yang enak yang dihidangkan selepas kita merayakan Natal di gereja.
Namun, daripada membeli, bukankah akan lebih baik kita membuat sendiri bersama si kecil. Saat memasak, si kecil dapat belajar mengenai permukaan kasar, halus, lembut, atau belajar menimbang bahan, atau belajar rasa dan juga aroma.
4. Menonton film keluarga bertema Natal bersama-sama
Anda bisa membeli DVD film keluarga bertema Natal yang seru, dan punyai nilai kebersamaan dan semangat Natal.
5. Membuat foto keluarga
Semangat Natal yang ada di hati masing-masing orang biasanya akan memancar hingga orang-orang akan terlihat lebih bahagia dan lebih sering tersenyum. Manfaatkan dan abadikan dalam sebuah foto keluarga.
Jika anda menjadikannya sebagai tradisi setiap hari perayaan Natal tiba, maka suatu saat nanti anda akan menyadari betapa berkembangnya keluarga anda. Tahun 2017 ini, barangkali si kecil masih berusia 1 tahun dan posisinya hanya bisa dipangku saat foto keluarga dibuat. Tahun depan dia akan berusia 2 tahun, ini berarti dia sudah bisa berpose sendiri.
Akan tiba saatnya nanti anda akan terkejut ketika mendapatinya sudah duduk di bangku SMA, sudah mulai kenal make up, atau sudah berjakun dan ganteng. Hingga kemudian anda menyadari bahwa ada tambahan anggota keluarga baru, misalnya menantu dan cucu anda.
Jadikan momen perayaan Natal sebagai titik untuk melihat betapa keluarga tumbuh dan berkembang, dan lihat bagaimana andaa akan menikmatinya setiap anda melihat foto-foto keluarga ini.
Share