Economist Intelligence Unit (EIU) kembali merilis daftar kota-kota dengan pengeluaran paling mahal di dunia pada 2017. Kota-kota ini tersebar di Asia dan Eropa.
EIU merupakan bagian dari Economist Group yang berkantor pusat di ibu kota Inggris, London. Korporasi yang berdiri pada 1946 ini menyediakan layanan konsultasi dan prediksi masalah ekonomi.
Seperti dilansir dari halaman rumah123.com, sepuluh kota yang masuk daftar kota termahal di dunia adalah Singapura, Paris (Prancis), Zurich (Swiss), Hong Kong (China), Oslo (Norwegia), Jenewa (Swiss), Seoul (Korea Selatan), Kopenhagen (Denmark), Tel Aviv (Israel), dan Sydney (Australia).
Untuk menentukan kota termahal, Economist membandingkan sejumlah harga komoditas dasar seperti harga roti, sebotol wine, satu bungkus rokok berisi 20 batang, dan satu liter bensin.
Di Singapura, harga rata-rata roti mencapai 3,71 dollar AS (Rp51 ribu), sebotol wine mencapai 23,78 dollar AS (Rp327 ribu), satu bungkus rokok berisi 20 batang berharga 9,66 dollar AS (Rp133 ribu), dan satu liter bensin mencapai 1,56 dollar AS (Rp21 ribu).
Sementara di Sydney, roti berharga 3,99 dollar AS (Rp54 ribu), satu botol wine berharga 20,49 dollar AS (Rp282 ribu), satu bungkus rokok berisi 20 batang bernilai 23,89 dollar AS (Rp329 ribu), dan satu liter bensin berharga 0,98 dollar AS (Rp13 ribu).
“Sangat menarik kalau kota-kota di Asia, harga termahal ini ada di kategori belanja secara umum seperti kebutuhan pokok. Sedangkan kota-kota di Eropa harga termahal justru di pengeluaran rumah tangga (tagihan listrik dan sejenisnya), perawatan tubuh, rekreasi, dan kategori hiburan,” ujar laporan Economist seperti dikutip oleh situs gaya hidup Moneyish.
Satu bungkus rokok berisi 20 batang seharga Rp327 ribu di Sydney? Kalau kamu perokok berat dan bisa menghabiskan satu bungkus perhari, dijamin deh kamu bakal berhenti merokok. Yakin, mau merogoh Rp9,8 juta perbulan buat rokok doang?
Kalau kamu tinggal di Singapura dan punya mobil, lumayan juga ya buat bayar bensin Rp21 ribu perliter. Pastinya kamu memilih transportasi umum.
Nggak bisa bayangin kan kalau tinggal di kota-kota ini dengan pengeluaran malah seperti di atas. Hmm, menurut kamu tinggal di Indonesia mahal nggak?
Jika kamu menganggap belum terlalu mahal, mendingan kamu mulai memaksa diri buat nekat beli properti. Nggak kebayang kan kalau harga properti mahal truz biaya hidup juga mahal.
Share
