Tau ga, untuk bisa punya rumah tuh tidak hanya ada satu cara. Rumah tuh ada yang subsidi ada juga yang komersial alias nonsubsidi. Tinggal pilih, kalau kamu duitnya cekak bisa pake cara yang subsidi, kalau kocek agak longgar ya beli yang komersial. Yang komersial juga ada yang harganya ga mahal-mahal amat. Kuncinya, ya kudu punya niat yang kuat dan hidup hemat agar banyak penghasilan yang bisa ditabung, bukannya dibelanjain.
Seperti dilansir dari halaman rumah123.com, kalau duit udah ngumpul meski ga gede-gede amat, kamu bisa beli pake Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi. Dari data Bank Tabungan Negara (BTN) mulai Januari-20 Oktober 2016, akad KPR non-subsidi untuk usia 21-30 tahun berjumlah 5.942.
Penjelasan dari Sales Development Department Head BTN untuk KPR Non-Subsidi Mortgage and Consumer Lending, Irwan Prawira, para nasabahnya ini bukan membeli rumah untuk investasi. "Sebagian besar rumah itu ditempati," kata Irwan kepada Rumah123, beberapa waktu lalu.
Jadi, banyak juga ya milenial yang udah pada beli hunian melalui KPR subsidi maupun nonsubsidi. Gimana kalau kamu? Kalaupun penghasilan kamu masih terbilang pas-pasan, jangan segan untuk menekan biaya lain-lain dalam hidupmu yang ga masuk hitungan demi punya hunian. Ga hanya KPR subsidi, program non-subsidi pun banyak keringanan cara pembayaran, semisal uang muka (DP) yang bisa dicicil, diskon dari pengembang.
Kalau harga hunian non-subsidi di kisaran lebih dari Rp200 juta, KPR subsidi hanya disalurkan untuk rumah dengan kisaran harga Rp135 jutaan. Dengan kata lain, pada dasarnya, kamu yang berusia 21-30 tahun udah mampu tuh beli rumah. Masalahnya sih lebih pada pola manajemen keuangan kamu.
Kalau kamu pengennya gaya, dipandang “wah” sama teman-teman atau di dunia maya, ya bakal susah deh anggarin penghasilan buat beli hunian. Emang penting punya hunian? Ya menurut kamu enak ga kalau nanti kamu jadi tunawisma, hidup numpang-numpang sama orang?
Share