logo-raywhite-offcanvas

19 Nov 2018

Renovasi Rumah Pakai Kartu Kredit, Yes or No?

Renovasi Rumah Pakai Kartu Kredit, Yes or No?

Saat memiliki rumah, kamu harus juga menyiapkan dana renovasi. Dalam sebuah riset terungkap kalau 41% generasi milenial menggunakan kartu kredit untuk merenovasi rumah.

Ketika kamu menempati rumah baru, tidak selamanya rumah dalam keadaan bagus selamanya. Setelah beberapa lama, rumah membutuhkan perawatan dan juga perbaikan.

Pasti ada saja masalah yang terjadi pada rumah. Atap bocor, saluran air mampet, dinding merembes, dan lainnya. Kamu harus menyiapkan dana renovasi rumah.

Seperti dilansir dari halaman properti rumah123.com, paling tidak, kamu mempunyai dana 10% dari harga rumah. Jika rumah kamu berharga Rp500 juta, maka kamu harus punya dana renovasi Rp50 juta.

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh situs renovasi rumah Houzz dan Synchrony Financial terungkap kalau 85% orang Amerika Serikat menggunakan uang tunai atau tabungan untuk membayar renovasi.

Sebanyak 33% memakai kartu kredit untuk renovasi. Hanya 15% responden yang memanfaatkan pinjaman renovasi dari lembaga keuangan perbankan untuk biaya renovasi.

Penggunaan kartu kredit untuk renovasi banyak dilakukan oleh generasi milenial. Para pemilik rumah berusia antara 25 tahun hingga 34 tahun alias generasi milenial, sebanyak 41% di antaranya menggunakan kartu kredit untuk renovasi.

Salah satu alasan penggunaan kartu kredit untuk renovasi adalah karena mudahnya untuk pembiayaan. Ya, iyalah kamu hanya perlu menggesek kartu kredit saat membeli bahan bangunan.

Sebenarnya, penggunaan kartu kredit untuk renovasi sebaiknya dihindari karena bunganya sangat tinggi bila tidak segera dilunasi. Sudah semestinya, kamu sebagai pemilik rumah memiliki anggaran renovasi rumah. Kalau bisa maksa nyicil rumah, kamu juga mesti maksa juga untuk biaya renovasi rumah lho.

Share
Search
Tag