logo-raywhite-offcanvas

19 Nov 2018

Waspada Jakarta Bakal Jadi Kota Yang Paling Cepat Tenggelam

Waspada Jakarta Bakal Jadi Kota Yang Paling Cepat Tenggelam

Jakarta bakal tenggelam. Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung mengungkapkan kalau 95% kawasan Jakarta Utara akan tenggelam pada 2050. Ada tiga alasan kenapa Jakarta menjadi salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Waduh!

Ancaman kalau Jakarta bakal tenggelam bukan buat nakut-nakutin lho. Faktanya, permukaan tanah Jakarta Utara sudah turun 2,5 meter dalam 10 tahun terakhir.

Malah, ada beberapa kawasan di Jakarta Utara yang semakin nyungsep ke bawah tanah, penurunannya sebesar 25 cm per tahun. Nah, lho tambah tenggelam deh.

Seperti dilansir dari halaman properti rumah123.com dan sejumlah media melansir, salah satunya BBC Inggris, kalau Jakarta tenggelam dengan rata-rata penurunan tanah antara 1-15 cm per tahun. Separuh dari kota malah sudah berada di bawah permukaan laut.

Ada tiga alasan kenapa Jakarta bakal menjadi kota yang paling cepat tenggelam. By the way, dalam sebuah laporan lainnya, Jakarta masuk 10 besar kota yang terancam tenggelam lho.

Pertama, eksploitasi air tanah. Tidak semua rumah di Jakarta menggunakan air dari PAM. Biasanya, rumah memakai air dari menyedot air tanah. Hayo, rumah kamu pakai pompa air juga kan?

Penyedotan air tanah yang gila-gilaan ini, terutama dilakukan oleh gedung bertingkat, membuat air tanah semakin susah didapatkan. Lapisan tanah rusak dan air laut merembes masuk ke daratan.

Kedua, perencanaan yang buruk. Jakarta menjadi magnet bagi para pendatang. Ya, iyalah, kota ini menjadi pusat ekonomi utama Indonesia, makanya banyak cari makan di ibu kota.

Perencanaan kota juga jelek banget. Perumahan tidak teratur. Secara keseluruhan, perencanaan wilayah pembangunan memang kacau. Dalam sebuah laporan, ada 47,2 juta orang Indonesia tinggal di tepi pantai yang rawan bencana.

Ketiga, perubahan iklim. Es di Kutub Utara dan Kutub Selatab mulai mencair akibat perubahan iklim dan pemanasan global.

Es mencair, air laut pun bertambah. Alhasil, kota-kota di tepi pantai terancam bakal tenggelam. Jakarta bisa mengurangi efek ini kalau mau menambah jumlah hutan bakau dan memperbaiki tata kelola sungai dan air di Jakarta.

Share
Search
Tag