Jangan suka berutang, begitu pesan orang tua. Berutang memang tidak baik, namun jangan salah ya tidak semua utang itu buruk kok. Ada juga utang yang tergolong baik yaitu utang produktif.
Seperti dilansir dari situs properti rumah123.com dan Realestate.com.au memaparkan ada beberapa jenis utang. Ada utang yang baik yaitu utang produktif.
Idealnya, kamu memang tidak harus tidak memiliki utang. Apalagi kalau kamu memiliki utang yang pastinya berbunga. Kamu bakal kesulitan untuk membayarnya.
Namun, utang produktif ini memang diperbolehkan. Kamu memiliki utang produktif karena memang membeli aset yang produktif. Kamu mendapatkan hasil atau keuntungan dari hal ini.
Salah satu utang produktif adalah cicilan kredit pemilikan rumah atau kredit pemilikan apartemen baik secara konvensional atau pun syariah. Pastinya kamu berutang kan karena adanya cicilan yang memiliki tenor hingga 10, 15, atau 20 tahun.
Kamu memang berutang karena harus mencicil dalam jumlah besar. Bisa jadi sebesar 30% dari penghasilan kamu. Cicilan ini memang memberatkan.
Namun, dalam jangan panjang kamu akan diuntungkan. Saat ini, setelah cicilan selesai, rumah akan menjadi aset milik kamu. Bangunan memang akan menurun harganya, namun nilai tanah akan meningkat pesat.
Inilah keuntungan utang produktif. Kamu memiliki utang, harus menyicil dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama. Namun, setelah lunas, properti yang dicicil akan menjadi hak milik kamu.
Nah, bedakan dengan utang buruk seperti kartu kredit atau kredit tanpa agunan yang biasanya dipakai untuk hal konsumtif. Kalau ini sebaiknya, kamu hindari ya. Sementara kalau utang produktif untuk membeli aset seperti properti nggak harus kamu takuti. Jadi jangan takut berutang produktif ya.
Share