Banyak hal yang bisa dipelajar dari generasi milenial. Ternyata, mereka cerdas dalam pengelolaan keuangan. Beneran lho!
Kaum milenial sering dianggap tidak pandai dalam mengatur fulus. Namun, situs gaya hidup Moneyish menepis semua anggapan tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat dipelajari dari generasi milenial. Salah satunya adalah mereka takut memiliki utang kartu kredit.
Menurut data yang dilansir dari rumah123.com dan situs data serta informasi keuangan ValuePenguin, kaum milenial yang berusia di bawah 35 tahun memiliki utang kartu kredit paling sedikit yaitu rata-rata USD 5.808 (Rp85 juta). Mereka hanya kalah dari golongan berusia 75 tahun ke atas yang memiliki utang rata-rata USD 5.638 (Rp82 juta).
Sementara mereka yang tergolong generasi X alias kaum yang berusia 35-44 tahun memiliki utang kartu kredit rata-rata mencapai USD 8.200 (Rp120 juta). Utang kartu kredit tertinggi tercatat atas generasi Baby Boomers yang berusia 45-54 tahun dengan angka mencapai USD 9.000 (Rp131 juta).
Generasi milenial memiliki utang kartu kredit sangat kecil lantaran mereka juga takut mempunyai kartu kredit. Menurut data situs rekening bank online Chime, sebanyak tujuh dari sepuluh kaum milenial malah lebih lebih suka membayar denga kartu debit.
Selain itu, satu dari tiga orang dari generasi milenial tidak pernah mengajukan aplikasi untuk kartu kredit. Alhasil, mereka terhindar dari jeratan utang kartu kredit.
Kalau generasi milenial takut dengan kartu kredit, sudah seharusnya mereka tidak takut dengan utang uang muka atau down panyment (DP), serta utang cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA).
Semua utang juga sih. Namun, banyak yang mengatakan kalau utang membeli rumah itu tidak merugikan lho.
Mau tahu kenapa? Meski kamu berutang dalam jangka waktu panjang, rumah akan menjadi milik kamu. Kamu juga bisa mendapatkan rental yield atau sewa serta menikmati kenaikan harga atau capital gain dari properti yang dimiliki.
Share