“Boro-boro investasi, yang tersisa pun ga ada dari gaji,” kata seorang milenial, sebut saja namanya Mila (25). Dia telah bekerja sekitar 3 tahun, tapi belum berinvestasi apapun termasuk rumah atau hunian yang merupakan kebutuhan primer.
Apakah benar kalau gaji kecil maka tak bisa berinvestasi? Atau para milenial ini aja yang malas berinvestasi? Atau mungkin ga tahu cara menyisihkan gajinya untuk investasi? Seperti dirangkum oleh rumah123.com
Pertama, Harus Punya Dana Besar
Banyak milenial yang menganggap bahwa investasi itu hanya untuk orang kaya. Kenapa begitu? Karena butuh modal besar. Para milenial merasa gajinya masih kecil, jadi susah jika mau berinvestasi. “Justru karena gaji masih kecil, maka harus menambah pengasilan. Investasi adalah satu dari tiga jenis cara menambah penghasilan,” kata Melvin.
Kedua, Berisiko Tinggi
Tak sedikit lho milenial yang berpikir investasi itu berisiko tinggi. Semua produk investasi itu memang punya risiko. Akan tetapi, kata Melvin, ga berinvestasi pun tetap ada berisiko, semisal kamu ga bisa mencapai tujuan punya rumah.
Ketiga, Bisa Rugi atau Duit Raib
Ya iyalah, kalau yang kamu pilih adalah investasi bodong! Padahal berinvestasi ga harus seperti itu. Justru malah ketika kamu memboroskan uangmu atau mendiamkannya saja dalam tabungan di bank maka nilainya akan berkurang akibat inflansi.
Keempat, Ada Biaya Ini-Itu
Ga semua investasi punya biaya tambahan ini-itu. Sebagian besar memang ada biaya administrasi, platform, biaya data, dan lain sebaginya. Namun, ada pula yang tidak mengenakan biaya itu semisal reksadana.
Kelima, Uang Disandera Ga Bisa Digunakan
Ga semua investasi seperti itu. Kamu harus pintar-pintar memilihnya. Ada kok investasi yang bisa kamu cairkan dalam rentang waktu ga lama, bahkan kamu bisa mencairkannya satu hari setelah dibeli, contohnya reksadana.
Supaya kamu bersemangat berinvestasi, tetapkan dulu tujuan kamu berinvestasi itu untuk apa? Semisal untuk mengumpulkan uang muka beli rumah. Nah, kalau kamu sudah punya tujuan maka kamu akan termotivasi untuk berinvestasi.
Beli properti adalah salah satu cara berinvestasi. Kalau kamu berpikir beli properti itu hanya buat mereka yang sudah mapan, ya kamu salah lagi nih! Justu pada usia muda inilah kamu harus segera berinvestasi. Kalau kamu sudah di puncak tangga karier, kamu udah ga bisa coba-coba lagi. Ibaratnya, lebih baik jatuh di tangga bawah daripada jatuh di puncak tangga.
Usia di bawah 35 itu harusnya kamu sudah mulai berinvestasi. Nanti pada usia 35-40 tahun, kamu sudah masuk ke masa akselerasi. Jadi, sekaranglah waktu yang tepat bagi kamu, para mlienial, untuk berinvestasi.
Share