logo-raywhite-offcanvas

27 Jan 2018

Lokasi Tol Bawah Tanah yang Ingin Dibangun Wakil Gubernur DKI Jakarta

Lokasi Tol Bawah Tanah yang Ingin Dibangun Wakil Gubernur DKI Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ingin agar pembangunan proyek Jakarta Integrated Tunnel (JIT) dapat dikerjasamakan dengan pembangunan jalan tol bawah tanah. Kerja sama itu dilakukan dengan PT Jakarta Toll Road Development (JTD) yang memiliki konsesi enam ruas tol dalam kota yang saat ini sebagian seksinya tengah dalam masa pembangunan.

Seperti dilansir dari detikfinance, Direktur Utama PT JTD Frans Sunito mengatakan, Pemprov DKI berencana mengambil dua seksi dari tol dalam kota milik perusahaan untuk dibangun bersama di terowongan bawah tanah atau JIT itu. Dua seksi itu di antaranya adalah seksi Ulujami ke Tanah Abang dan Pasar Minggu ke Casablanca.

 

"Yang satu dari Ulujami ke Tanah Abang, dan satu lagi Pasar Minggu ke Casablanca. Masing-masing panjang tol nya itu 8 km. Tapi kalau mau dibikin di terowongan, itu belum tahu berapa panjangnya," katanya.


Adapun saat ini, ruas tol yang sudah mulai dibangun adalah pada seksi Semanan-Sunter dan Sunter Pulo Gebang. Pada tahap awal ini, ruas yang dibangun adalah dari Barat ke Timur, seksi Semanan-Sunter dan Sunter Pulo Gebang. Tepatnya pada seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9 klometer (km).

Seluruh seksi jalan tol dalam kota sepanjang 69,77 km itu rencananya akan dibangun melayang. 

"Kalau yang elevated-nya, sudah rampung kajiannya. Karena sudah ada jadwalnya dan sudah mulai konstruksinya. Itu semua tahun 2023 harus sudah selesai," tutur Frans.

 

Saat ini sebagian seksi dari ruas tersebut rencananya akan diintegrasikan di terowongan bawah tanah yang rencananya akan dibangun tahun ini. JIT rencananya dibangun dua tingkat terowongan, di mana terowongan paling bawah rencananya bakal digunakan sebagai saluran air, sedangkan saluran di atasnya untuk jalan tol.

Namun khusus untuk rencana pembangunan tol di bawah tanah sendiri masih dipelajari oleh PT JTD selaku pemilik konsesi tol.

"Intinya kita belum ada kesepakatan. Memang sudah bicara. Dan kedua, ini kewenangan PU pada akhirnya. Banyak aspek yang musti dipertimbangkan dulu," pungkas Frans.

Share
Search
Tag