Sebuah klaster perumahan kecil di Jepang didesain agar para penghuni bisa mengenal satu sama lain. Arsitek ingin ada interaksi dari para penghuni.
Saat ini, kehidupan kota besar memang membuat orang tidak lagi mengenal tetangga. Interaksi dengan tetangga ini terjadi kalau ada peluang dan juga hanya jadi pilihan.
Mungkin kamu hanya menyapa tetangga. Dalam beberapa riset, generasi milenial malah enggan bergaul dengan tetangga. Mereka lebih suka berteman via media sosial.
Seperti dilansir dari halaman properti rumah123, biro arsitektur Studio Velocity mendesain sebuah kompleks hunian kecil. Rumahnya juga tidak terlalu besar. Jumlah rumah di klaster ini hanya sepuluh.
Arsitek mendesain ruang tamu memiliki pintu kaca geser yang terhubung dengan dek dari kayu. Dek ini berfungsi sebagai beranda. Semua rumah memiliki desain yang sama.
Pintu dan dek setiap rumah hanya selangkah dari dek rumah lainnya. Hal ini cukup efektif untuk membaurkan ruang privat dan ruang komunal.
Gaya pengaturan ini mungkin nggak cocok untuk semua orang. Namun, arsitek mengklaim kalau para penghuni menyukai.
“Seorang wanita bermain bersama anak balita yang merupakan anak tetangganya. Dua keluarga yang terdiri dari dua ibu dan tiga anak sekolah berkumpul, makan siang bersama. Salah satu dari ibu ini ditanya oleh ibu yang lain. Dia membawa makanan yang dia masak di rumah untuk dimakan bersama keluarga tetangga,” ujar Studio Velocity kepada situs properti Curbed.
Hmm, asyik juga ya kalau klaster rumah didesain seperti ini. Kalau kamu sendiri bergaul akrab dengan tetangga nggak?
Share