logo-raywhite-offcanvas

16 Dec 2017

Punya Rumah Tapi Jangan Modal Nekat

Punya Rumah Tapi Jangan Modal Nekat

Siapa  yang tidak mau punya rumah sendiri? Meski hanya berukuran mungil, tinggal di rumah sendiri jauh lebih tenang dan tentu saja menyenangkan daripada tingggal di rumah kontrakan. Apalagi numpang di rumah mertua. Tapi sayangnya, gaya hidup kerap jadi batu sandungan seseorang untuk membeli rumah pertamanya.

Belum lagi harga jual rumah yang terus naik, rata-rata 5% – 10% setiap tahunnya. Tapi ingat, tempat tinggal adalah kebutuhan dasar. Apalagi sekarang juga ada banyak pilihannya, mulai dari rumah tapak, hunian vertikal, hingga rumah subsidi. Pemerintah kini juga banyak memberikan kemudahan untuk kepemilikan hunian pertama.

Ingat, beli rumah jangan cuma modal nekat. Dan berikut adalah lima macam kenekatan yang paling sering dilakukan oleh pembeli rumah pertama menurut rumah.com :

1. Nekat demi punya rumah yang keren

Sebelum survei ke rumah yang jadi incaran Anda, ketahui secara pasti bujet yang Anda miliki.

Setelah menemukan angka kasar untuk jumlah cicilan rumah yang akan diajukan, sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda saat ini. Meski batas cicilan dari bank tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan dan Anda terhitung memiliki kesanggupan, jangan buru-buru nafsu. Hitung dengan teliti lagi pengeluaran rutin Anda setiap bulannya.

Jangan nekat hingga kebutuhan atau kewajiban rutin jadi terbengkalai. Agar tidak mengalami kesulitan di tengah proses cicilan, pilih rumah incaran dengan jumlah cicilan di bawah jumlah estimasi yang disanggupi.

2. Nekat ‘mark-up’ kemampuan

Ketika hendak memperhitungkan berapa besar cicilan yang sanggup Anda bayar, jumlah tersebut haruslah sesuai dengan pendapatan saat ini. Selain itu, jumlah pendapatan gabungan Anda dan pasangan dihitung berdasarkan sumber pendapatan tetap.

Jangan nekat menambah hitung-hitungan sumber pendapatan dari bonus atau memperkirakan kenaikan gaji di bulan depan saat mengajukan KPR. Apalagi nekat ‘mark-up’ pendapatan. Risikonya Anda sendiri yang akan susah nanti.

3. Nekat beli tanpa memperhitungkan biaya ekstra

Mungkin jika sebelumnya Anda menyewa rumah, biaya yang harus dikeluarkan hanya seputar uang kontrak setiap bulannya. Namun jika Anda hendak membeli rumah, uang muka dan jumlah cicilan perbulan hanyalah sebagian kecil yang harus dibayar.

Di sisi lain Anda harus memperhitungkan biaya asuransi dan pajak properti yang bervariasi sesuai dengan lokasi tempat tinggal. Jangan heran jika pengeluaran Anda akan membengkak setelah selesai akad jual beli.

4. Nekat tanpa bantuan ahli

Jangan nekat hingga terburu-buru memutuskan pembelian properti tanpa didampingi ahli. Untuk mengecek kualitas bangunan, manfaatkan jasa tukang bangunan yang berpengalaman.

Untuk mengetahui prospek ataupun plus minus kawasan sekitar rumah incaran hingga keamanan transaksi jual-belinya Anda bisa manfaatkan jasa agen properti profesional dengan spesialisasi kawasan tersebut.

 

Share
Search