Saat sebagian orang sibuk “menikmati” hidup dengan menghabiskan uang atas nama pengalaman lewat traveling dan mengikuti tren, ada pihak-pihak yang rela melakukan berbagai hal demi masa depan. Berpikir bagaimana masa depan mereka bisa hidup lebih nyaman di rumah milik sendiri.
Kala pendapatan pribadi tak kunjung mencapai kata cukup untuk membeli hunian, salah satu cara yang paling memungkinkan adalah joint income. Di Inggris, penemuan sebuah bank yang dilansir Daily Mail, memperlihatkan bahwa satu dari tujuh orang di Inggris mau berpasangan dengan orang yang baru dikenalnya demi sebuah rumah.
Ya, usia tak lantas berhenti bertambah dengan kita memiliki mengikuti tren gaya hidup semata. Seiring pertambahan usia, banyak hal yang akan berubah. Energi berkurang, bahkan perbedaan spesifikasi hidup nyaman.
Sebenarnya, fenomena seperti ini terbilang wajar terjadi lantaran tingkat kesulitan mendapat kredit perumahan di Inggris. Dalam penemuan ini terlihat bahwa 83 persen dari mereka yang berada di rentang usia 18-40 tahun takkan mampu memiliki rumah sendiri.
Di Inggris, bunga kredit murah juga sedang menjadi tren. Sayangnya, bagi milenial, mortgage masih haya sebatas mimpi. Setidaknya 70 persen dari orang-orang muda ini mengaku tak memiliki uang untuk uang muka. Tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia kan?
Bagian kredit perumahan HSBC Inggris, Chris Pearson memaklumi perkembangan tersebut. Pearson pun menekankan pentingnya memiliki perjanjian yang jelas antara kedua belah pihak.
“Untuk menjalankan cara ini, tak hanya harus memperhatikan kemampuan dan tanggung jawab orang tersebut, tapi juga mempertimbangkan sisi egoismenya,” kata Pearson seperti dikutip dari Daily Mail. “Terlebih pada saat akan menjualnya nanti.”
Kemungkinan menjual tetap harus diperhitungkan meski menurut temuan ini, 75 persen dari orang muda di Inggris ingin memiliki rumah untuk mereka huni.
Share