Mau pesan barang, ngapain datang langsung ke tokonya. Saat ini, semua serba dimudahkan dengan belanja secara daring atau online.
Pesan makanan saja bisa lewat ojek online, masa kalau beli furnitur nggak bisa? Apalagi dengan kesibukan kamu sebagai pekerja, yang mungkin menyulitkan kamu untuk belanja furnitur.
Bisa juga karena lokasi toko furniturnya jauh, misalkan di Bandung, sementara kamu tinggal di Jakarta. Kamu nggak perlu datang langsung ke Bandung hanya cari furnitur kan?
Lebih baik duduk manis di depan laptop dan memesannya secara online. Lebih mudah dan praktis, bukan?
Meski begitu, ada saja kekurangan belanja furnitur secara online. Laman gaya hidup Elledecor mengulasnya. Salah satunya adalah jangan menyepelekan soal contoh warna.
Sebuah sofa terlihat unik atau cantik ketika melihatnya di komputer. Namun, ketika ingin ditempatkan di rumah, ceritanya bisa berbeda.
Apalagi terkait soal warna, bisa jadi warna yang ada di komputer atau brosur malah terlihat berbeda ketika dilihat langsung. Ini terkait juga dengan kualitas warna pada setiap komputer atau hasil cetak pada brosur.
Desainer interior asal Amerika Serikat, Sharon Blaustein menyatakan tidak ada salahnya untuk meminta jenis dan warna bahan furnitur kepada produsen. Kamu bisa mencari tahu kepada bagian penjualan mengenai dua hal ini terutama warna.
Kamu juga bisa menanyakan jenis bahan dari furnitur. Misalkan, mejanya terbuat dari kayu jenis apa? Sofa memakai pelapis kulit, beludru, atau kain? Siapa tahu produsen mengirimkan sampel jenis bahannya.
Tidak ada salahnya menghabiskan waktu lebih banyak dan mengeluarkan sedikit uang untuk mengetahuinya. Ya, dari pada kamu salah membeli furnitur kan?
Share