Di antara kamu mungkin ada saja yang begitu melihat rumah dambaan terus lupa hal-hal lainnya. Alhasil, setelah transaksi terjadi, bukannya senang sudah punya rumah, malah justru kamu menyesalinya. Agar hal ini ga terjadi pada kamu, coba periksa 6 hal yang sudah dirangkum oleh rumah123.com sebagai berikut ini sebelum kamu bertransaksi:
Kesatu, Meminjam Uang Sangat Banyak pada Bank
Kalau ada bank yang meminjamkan dana utuh rumah idamanmu, katakanlah harga rumah incaranmu Rp500 juta, lantas bank juga menyetujui Rp500 juta, gimana reaksi kamu? Teriak senang? Eits! Jangan senang dulu. Yang namanya utang itu harus dibayar lho! Jangan sampai uang untuk membeli rumah seluruhnya dari pinjaman bank. Mengapa? Karena bisa bikin kondisi keuanganmu jadi ga sehat.
Lebih baik kamu menabung dulu untuk uang mukanya. Atau kalau kamu sudah punya tabungan, ambil dulu sebagian untuk membeli rumah. Gunakan uang dari bank secukupnya saja, dengan begitu kamu tak akan kedodoran membayar cicilannya.
Kedua, Ga Mencermati Biaya-biaya Setelah Transaksi
Urusan beli rumah ga selesai begitu saja saat kamu sudah membayarnya. Setelahnya masih banyak lagi rentetan pengeluaran yang harus kamu bayarkan. Ada biaya notaris, pajak, mungkin biaya agen. Kalau membeli rumah lewat KPR, ada premi asuransi. Pikirkan juga membayar bunganya. Semakin teliti kamu menghitung semua biaya, semakin kamu tak akan menyesal di kemudian harinya.
Ketiga, Ga Teliti Sebelum Membeli
Bagaimanapun, yang namanya beli rumah itu ga sama dengan beli barang yang lain. Jadi, meskipun kamu mendapatkannya dari situs online, kamu tetap harus tahu kondisi yang sebenarnya di lapangan.
Tinjau lokasi rumah dalam beberapa kali kunjungan. Tujuannya untuk melihat kondisi bangunan dan sekitarnya. Apakah tetap sama walaupun waktunya berbeda atau berubah-ubah. Kalau kamu ga teliti menilai bangunannya, misalnya, bisa saja setelahnya kamu harus mengeluarkan uang yang cukupp banyak untuk perbaikan rumah.
Keempat, Tak Membandingkan Harganya
Membandingkan harga itu penting. Sebab, harga bisa saja berbeda di antara para pengembang, tapi kualitas dan lokasinya hampir sama. Jadi, kamu perlu rempong sedikit demi mendapatkan harga terbaik. Siapa sih yang ga pengen dapat rumah dambaan dengan harga terbaik?
Kelima, Ga Perhatian Sama Fasilitas yang Dijanjikan
Jangan sepelekan fasiltas yang tersedia. Kalau di apartemen mungkin fasilitas sudah tersedia dengan gratis. Nah, berhubung yang kamu beli ini adalah rumah tapak, apakah sama fasilitasnya dengan di apartemen?
Apakah fasilitas yang tersedia sudah sesuai dengan yang kamu inginkan? Kamu harus memperhitungkan fasilitas apa saja yang disediakan oleh pengembang. Apakah akses gym gratis? Gimana dengan kolam renang? Gratis jugakah atau harus membayar lagi kalau kamu ingin mempergunakannya? Juga biaya parkir, apakah gratis ataukah harus membayar tagihannya lagi setiap bulan?
Kalau fasilitasnya lengkap, biasanya harga rumahnya lumayan tinggi. Namun, kalau fasilitasnya biasa saja, kamu jangan mau membelinya dengan harga yang tinggi.
Keenam, Ga Memperhitungkan Bakal Berapa Lama Dihuni
Sebelum memutuskan membeli rumah, coba kamu perhitungkan berapa lama akan tinggal di rumah itu. Jika kurang dari 5 tahun, lebih baik kamu mengontrak saja di sekitar situ ketimbang membeli. Tapi, kalau kamu bermaksud tinggal lebih lama di rumah itu, lebih baik beli saja rumah itu.
Share