Kaum milenial terancam akan menjadi generasi penyewa hingga usia 40 tahun. Ada kekhawatiran bakal jadi penyewa selamanya.
Hal ini terungkap lewat laporan Australian Housing and Urban Research Institute yang kemudian dilansir oleh media Australia, News.
Dalam risetnya, ada kenaikan 38% penyewa dalam satu dekade atau sepuluh tahun terakhir. Hal ini membuat pertumbuhan mereka yang masuk generasi penyewa pada usia 30-an terus meningkat.
Bahkan, raa-rata para pembeli rumah di Sydney sekarang sudah berusia 38 tahun. Sydney merupakan salah satu kota terbesar di Australia selain Melbourne dan Perth.
Sejumlah pakar properti di Australia menyatakan kalau tren ini bakal membuat generasi milenial terlalu tua untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan tenor hingga 30 tahun.
Di Australia, jangka waktu kredit perumahan bisa mencapai 30 tahun, sementara di Indonesia paling lama hanya 20 tahun. Wow, panjang juga ya tenor di negara tetangga.
Sedangkan uang muka atau down payment rumah di Sydney mencapai 20% atau rata-rata bisa mencapai AUD 200.000 (Rp2,1 miliar). Rata-rata harga rumah di Sydney mencapai AUD 878.325 (Rp9,4 miliar). AUD adalah Dollar Australia.
Seperti dilansir dari situs properti rumah123.com dan CoreLogic menyatakan kalau generasi milenial sudah kesulitan untuk mengumpulkan DP, apalagi untuk mengambil cicilan KPR. Nah, bagaimana dengan di Indonesia ya?
Buat kamu, generasi milenial di Indonesia, kamu diuntungkan dengan beragam kebijakan dari pemerintah seperti program rumah rumah, DP 0%, dan lainnya.
Jika kamu niat untuk membeli rumah, kamu harus memaksakan sejak pertama kali bekerja. Coba mulai sisihkan untuk tabungan DP dan kemudian berlanjut untuk cicilan KPR/KPA.
Logikanya sih sederhana saja. Harga rumah akan terus naik, begitu juga dengan harga sewa. Belum tentu, gaji kamu bisa mengejar kenaikan harga beli rumah atau sewa rumah.
Ketimbang kamu menyewa rumah atau apartemen, mendingan kamu memaksa beli apartemen atau rumah. Cari yang dekat dengan akses transportasi. Kalau kamu bosan tinggal di hunian tersebut, kamu bisa menjualnya lagi kok.
Share