Alih fungsi bangunan memang hal biasa di luar negeri, bagaimana dengan Indonesia? Bisa nggak ya, bangunan diubah menjadi hunian?
Studio desain asal Amerika Serikat, Davidson Rafailidis mengubah sebuah bengkel menjadi rumah dan juga workshop. Studio ini didirikan oleh Stephanie Davidson dan Georg Rafailidis.
Bangunan ini berada di Buffalo, New York, Amerika Serikat. Bangunan ini berdiri sejak awal abad 20 alias sejak 1900-an.
Sebelumnya, bengkel ini sempat diubah menjadi sebuah kantor untuk kontraktor umum. Sekarang, Davidson Rafailidis mengubahnya menjadi hunian plus workshop.
Seperti dilansir dari halaman rumah123.com, Davidson Rafailidis mempertahankan cat lama, tidak memoles lantai beton, dan membiarkan sejumlah material kayu terekspos. Hasilnya hunian dan kantor ini memang masih berdesain industrialis.
Banyak bagian yang tidak diplester. Batu bata dibiarkan terekspos. Meski ada juga yang dicat ulang dengan warna cat putih.
“Dari pada merancang hunian ini menjadi lebih segar, ruang baru, dan perubahan. Bentuk yang sudah ada diintepretasikan lebih baru,” ujar Davidson Rafailidis kepada situs arsitektur dan desain Dezeen.
Studio arsitek mendesain hunian nyaman seluas 43 m2. Pasangan yang menjadi pemilik hunian bisa menikmati hunian dengan konsep terbuka. Rumah ini memiliki dapur, ruang duduk, ruang makan, dan ruang tidur.
Hunian ini juga terhubung dengan workshop. Ada akses menuju taman di bagian depan dan rooftop. Kalau semuanya dibuka, pemilik mempunyai area kerja seluas 480 m2.
Davidson Rafailidis membuat 10 skylight di atap rumah. Hal ini dilakukan agar cahaya alami dan udara bisa masuk dengan leluasa ke dalam rumah.
Jika kamu memiliki bangunan tua seperti ini, nggak ada salahnya untuk mengalihfungsikan menjadi hunian. Hmm, tapi kalau Indonesia memang belum banyak sih.
Share